Selalu
ingin menjadi bagian dari aksi sosial adalah hal yang sangat menyenangkan buat aku.
Disini kita bisa bersama-sama merasakan apa yang mereka rasakan setiap harinya
ditengah-tengah segala keterbatasan di sekeliling mereka. Berada di antara mereka
dan berbaur dengan mereka itulah kehangatan yang indah. Seolah kita di tuntun
untuk sekedar berkhayal bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka yang jauh
dari perkotaan.
Melukis
senja di bukit Cisadon, yang diadakan oleh Aksi Sosial Kumpulan Para Pendaki atau yang di singkat AksiQuDaki adalah
langkah awal aku kembali menapaki kegiatan sosial lagi setelah sekian lama
tidak ikut serta di manapun.
Desa
Cisadon adalah desa yang berada di daerah bogor, desa yang sebenarnya tidak
terlalu jauh dari ibu kota tapi karena letak desa ini yang berada di atas bukit
dengan ketinggian sekitar 1400 mdpl membuat kesan kalo desa ini ada di
pedalaman. Jarak tempuh yang harus di lalui adalah sekitar 5-6 jam perjalanan
kaki. Beruntung aku tidak ikut rombongan tronton yang harus memulai trekking
dari bawah, hehee
Hari
sabtu tanggal 31 Oktober 2015 kami bertolak dari depok menuju Cisadon. Setelah
kurang lebih 3-4 jam perjalanan akhirnya aku sampai di desa tujuan, Subhanalloh
sejuknya tempat ini, benar-benar jauh dari keramaian dan kebisingan. Penduduk
yang tinggal di sekitar terlihat begitu arif dan bijaksana dalam menjalani
kehidupannya sehari-hari. Tidak banyak rumah yang terdapat di desa ini. Sebagai
rumah ibadah hanya ada 1 musollah yang berdiri di tengah-tengah rumah-rumah
penduduk dan ada beberapa kolom ikan di buat disini. Bangunan disini sebagian
besar masih mengunakan kayu dan bambu, ada beberapa kandang kambing dan
beberapa kawanan soang yang mondar-mandir diarea perkampungan ini.
Sungguh
begitu sederhana, arif dan damainya desa ini.
Kegiatan
bakti sosial ini akan di laksanakan esok harinya yaitu pada hari minggu 11
November 2015. Setelah semua panitia dan relawan sampai di desa mereka langsung
mendirikan tenda ditempat yang sudah di sediakan. Inilah salah satu manfaat dan
kebaikan yang bisa di ambil juga dari acara ini, menambah banyak teman serta
saudara dari berbagai daerah, karena kegiatan ini di hadiri oleh kawan-kawan
pencinta alam se-jabodetabek.
Area camping para relawan dan panitia
Di
api unggun kami di kumpulkan dengan semua panitia dan relawan. Hadir sebagai
ketua RT dari desa Cisadon Bapak Ujang Usman untuk memberikan sambutannya
kepada kami. Alhamdulillah kami di terima dengan baik disini. Setelah acara ramah
tamah selesai giliran panitia yang menyampaikan tentang teknis dari kegiatan
ini.
Disini
ada 3 devisi utama dan 3 devisi tambahan yaitu,
Devisi pendidikan, devisi turbin + listrik dan devisi hubungan
masyarakat sebagai devisi utama. Lalu ada devisi kesehatan/medis, devisi dapur
umum/konsumsi dan devisi jeprat-jepret/dokumentasi.
Setiap
devisi mempunyai peran dan sasarannya masing-masing dalam kegiatan baksos ini.
Devisi pendidikan mempunyai peran untuk membantu pendidikan bagi anak-anak
Cisadon, mulai dari pembelajaran di kelas hingga menyediakan peralatan sekolah. Di desa ini tidak terdapat
bangunan sekolah sehingga untuk kegiatan belajar mengajar mereka masih
mengunakan musollah untuk menimba ilmu. Proses belajar juga tidak dilakukan
setiap hari, anak-anak Cisadon hanya bisa belajar pada setiap hari sabtu atau
minggu. Keterbatasan tenaga pengajar juga sangat dirasakan disini hal itu
karena akses menuju desa ini yang harus di tempuh selama berjam-jam berjalan
kaki. Para guru yang mempunyai hati dan tujuan mulia itu adalah relawan
AL-Araf. Mereka dengan senang hati setiap sabtu-minggu naik ke perbukitan ini
untuk memberikan pendidikan formal bagi anak-anak Cisadon. Semangat dan
ketekunan para relawan AL-Araf ini patut di ajungi jempol karena sudah berjalan
2 tahun demi meningkatkan pendidikan disini. Berkat bantuan dari para donator
dan sponsor jugalah anak-anak disini bisa mendapatkan peralatan yang layak
sebagaimana mestinya untuk kegiatan belajar. Melihat keceriaan dan kebahagiaan
anak-anak desa Cisadon sudah membuat kami turut larut dalam kebahagiaan.
Terlihat semangat dan kemauan yang terus terpatri di hati anak-anak Cisadon untuk
tetap belajar tak pernah putus asa meski dengan segala kekurangan.
Anak-anak yang tinggal di Desa Cisadon Bawah
Devisi
hubungan masyarakat mempunyai tugas untuk membagi-bagikan sembako yang
sebelumnya sudah kami kemas dalam kantong-kantong besar, dengan bantuan ini
kami berharap bisa memenuhi kebutuhan pangan warga Cisadon untuk beberapa hari
kedepan. Selain itu relawan-relawan yang tergabung dalam devisi ini dimohon juga
bantuannya untuk membuka sedikit lahan, yaitu dengan menebas rerumputan dan
semak belukar guna membangun tempat belajar mengajar yang pembangunannya masih
dalam perencanaan.
Desa
Cisadon terbagi menjadi 2 wilayah yakin Cisadon Atas dan Cisadon Bawah.
Kebutuhan listrik kedua desa ini sungguh sangat memprihatinkan karena belum
masuknya jaringan listrik ke desa ini. Mungkin karena terkendala akses yang
begitu jauh hingga pemda setempat tidak mengetahui atau mungkin juga tidak mau
tau dengan desa ini. Untuk kebutuhan listrik desa Cisadon Atas alhamdulillah
sudah cukup terpenuhi dengan adanya turbin yang terpasang disana, itupun masih
tidak stabil penerimaan watt listrik ke tiap-tiap rumah. Setidaknya pada malam
hari desa ini masih ada cahaya yang menerangi dalam menemani aktifitas malam
warga disini.
Namun
tidak demikian dengan desa Cisadon Bawah, disini penerangan atau listrik sama
sekali belum merambah wilayah ini. Menurut penuturan dari Pak RT setempat
dulunya wilayah ini sempat terdapat listrik tapi ternyata mesin turbin yang
menjadi salah satu sumber pengerak aliran listrik sedang mengalami kerusakan
yang sangat parah sehingga turbin tidak bisa beroperasi seperti biasa lagi.
Berangkat dari rasa simpati serta kepedulian dan rasa ingin membantu maka
terbentuklah Divisi Turbin dan Listrik pada kegiatan bakti sosial di Desa Cisadon
ini. Kebetulan ada beberapa rekan-rekan dari komunitas yang ikut serta dalam
baksos ini yang mempunyai keahlian perihal turbin dan kelistrikan. Ketika ada
niat dan rasa ingin membantu maka semesta rayapun mendukung.
Salah satu rumah yang berada di Cisadon Bawah
Pada
hari H pelaksanaan bakti sosial ini, seluruh panitia dan relawan terlihat
begitu antusias dan bersemangat saling bahu membahu, saling membantu dan Saling
berbagi antara kami dengan warga Cisadon. Setiap divisi berjalan dengan
sebagaimana mestinya sesuai dengan arahan. Tidak ada lagi perbedaan diantara
kami, yang ada hanyalah kebersamaan gotong royong dalam meningkatkan taraf
hidup warga cisadon. Bahagia rasanya melihat para orang tua tersenyum teduh
kebahagiaan ketika anak-anaknya bermain lari-larian, belajar dengan segala
perlengkapan alat tulis yang layak pakai, tidak resah lagi ketika malam datang
karena listrik sudah masuk kerumah mereka serta banyak hal lain yang aku lihat dan tak bisa di ungkapkan
dengan kata-kata. Terharu, terenyuh, kagum, simpati, senang, harapan, impian,
cita-cita semua rasa itu ADA ketika itu.
Tapi
tidak dengan divisi turbin dan listrik yang mengalami banyak kendala dibaksos
ini. Maklum ini adalah divisi pertama kali dibuat saat baksos ini terbentuk.
Kami sempat merasa sedih dan terpuruk ketika harus menerima kenyataan kalau
turbin ini tidak selesai pada waktu yang telah kami tetapkan, dikarenakan
adanya kerusakan yang parah pada bagian mesin turbinnya dan harus di bawa
kembali ke jakarta untuk benar-benar di perbaiki. Entah harus bagaimana cara
menyampaikan berita buruk ini kepada Pak RT dan warga yang sudah benar-benar
berharap kalo listrik akan mengalir di malam itu juga. Malam itu divisi turbin
pulang kerumah dengan rasa beban dan tanggung jawab yang belum terselesaikan.
Setelah
2 minggu melakukan perbaikan pada mesin turbin dan melakukan simulasi untuk
mengetahui bahwa turbin ini sudah benar-benar layak beroperasi, kamipun kembali
ke Cisadon. Membawa segala harapan dan impian agar turbin ini dapat beroperasi
dengan baik. Karena bertepatan dengan musim penghujan maka segala persiapanpun
kami lakukan dengan maksimal. Alhamdulillah ketika pengerjaan turbin di hari
Minggu tgl 15 November 2015 alam semestapun kembali mendukung kami sepenuhnya.
Pada hari keberangkatan dan pengerjaan turbin hujan tidak turun, padahal
hari-hari sebelumnya hujan selalu turun dengan derasnya. Alhamdulillah kami
diberikan cuaca yang sungguh-sungguh indah, terima kasih Tuhan.
Akhirnya
dengan segala perjuangan dan pengorbanan serta doa yang telah diberikan oleh
kawan-kawan, turbin dapat beropersi dengan baik dan menghasilkan listrik yang
cukup untuk warga Cisadon bawah, yeaayyyy….Rasanya lepas semua beban kami,
lepas semua resah kami tatkala listrik itu sudah memasuki setiap rumah warga
Cisadon Bawah. Ada kejadian yang sangat tidak bisa dilupakan oleh kami, yaitu
tetesan air mata yang keluar dari mata seorang nenek yang sudah sangat berumur,
dia berkata bahwa sejak dirinya berada disini selama 25 tahun baru kali ini dia
merasakan masuknya listrik dirumah ini. Beliau hanya hidup berdua dengan
suaminya yang juga sudah sangat tua namun tetap bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan pangan mereka berdua. Kehidupan yang sangat sederhana tetapi mereka
jalani dengan suka cita. Akkhhh betapa bahagianya pasangan kakek-nenek ini, selalu
dapat menerima setiap kekurangan dan saling melengkapi. Semoga kelak aku akan
seperti itu juga dengan pasanganku nanti, aamiin..
Kakek dan Nenek yang menginspirasi kami semua
Tidak
sampai disitu kesabaran team turbin di uji, perjalanan turun pulangpun harus
kami lalui dengan basah kuyup. Tapi itulah wajah asli dari alam Cisadon, kami
menjalaninya, kami menikmatinya dan kami mensyukurinya. Hujan yang turun sangat
deras di tambah kontur alam di sepanjang jalan pulang adalah tanah yang rawan
longsor. Alhasiat mobil yang kami tumpangi terjebak di antara tumpukan lumpur
karena longsoran. Sempat khawatir karena jarak ban mobil kami dengan jurang
yang hanya kurang lebih satu jengkal tangan orang dewasa. Namun berkat
kegigihan dan perjuangan blok-blokan, mengali serta mengkais2 lumpur yang
menghambat ban mobil akhirnya mobil kamipun bebas dari tumpukan tanah lumpur.
Yeaayyy kami semuapun tenang dan kami semuapun senang..
Saat mobil kami terjebak tanah longsoran
Banyak
sekali pembelajaran dari kegiatan bakti sosial ini yang dapat di ambil
hikmahnya. Salah satunya adalah menambah pertemanan dari berbagai daerah. Bukan
sekedar materi tetapi kenyamanan hati adalah kebahagiaan yang hakiki. Jangan
melihat ke atas kawan karena kau akan selalu merasa kurang dan tidak puas
dengan hidupmu tapi lihatlah ke bawah dan disitu masih banyak orang-orang yang
kehidupannya lebih susah lebih sedih dari kita. Syukuri apa yang sudah ada di
sekitar kita, jaga mereka yang menyayangi dan melindungi kita. Tidak ada alasan
untuk tidak berbagi. Lakukan apa saja selama itu bermanfaat untuk orang lain,
bahkan hanya dengan tersenyumpun kamu sudah berbagi dengan sesama. Jadi
tetaplah tersenyum dalam kondisi dan keadaan apapun, karena Tuhan sangat
menyukai orang-orang yang tersenyum. Salam Hangat.
Sedikit jeprat-jepret hehee..
