Rabu, 13 Januari 2016

Offroad Ngetrail Cisadon

Apa yang terlintas di fikiran kalian jika mendengar kata Motor Trail?? Bagi yang sudah tidak asing mungkin akan terkesan biasa saja atau malah bahkan tidak ada yang istimewa, tapi bagi sebagian orang yang baru tau atau cukup sekedar tau menganggap motor trail itu adalah kendaraan yang di pakai untuk menerabas hutan, menjelajah perbukitan dan mendaki gunung. Suara kencangnya bisa memekak telinga, roda bannya terlihat garang, jok motor yang tinggi terkesan gagah dan setang motor yang tinggi dan kuat menggambarkan kalo motor itu hanya bisa di tunggangi oleh orang-orang yang ahli dalam mengendarainya, apalagi jika sudah di medan offroad yang jalanannya tidak beraturan serta menanjak membuat adrenalin si penunggang atau si pembonceng merasakan adrenalinnya berpacu.


Ini adalah pengalaman pertama aku menjadi pembonceng di motor tangguh ini hehee tepatnya pada tanggal 29 November 2015, norak yaa atau ketinggalan banget :p.. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali toh. Desa Cisadon menjadi tempat tujuan kami untuk offroad, sebelumnya aku sudah beberapa kali kesini dan berjalan kaki untuk sampai di tujuan.  Sempat terlintas di pikiran apa aku bisa bertahan di atas jok belakang motor ini dengan segala guncangannya ketika menanjak dan melewati jalan yang cadas. Butuh keseimbangan dan konsentrasi penuh sepanjang jalan agar si pengendara juga bisa dengan mudah mengendalikan motornaya.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum kegiatan offroad ini berlangsung, salah satunya adalah kesehatan mesin motor dan keadaan ban motor. Berhubung aku tidak begitu paham soal mesin motor ini maka sudahlah bagi aku menganggap motor ini dalam keadaan yang prima untuk offroad hari ini. Yang selanjutnya adalah ban motor. Ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan mengenai ban pada motor trail ini. Bahasa yang sering mereka gunakan adalah ban Gondrong, itu menandakan bahwa ban pada motor tersebut masih sangat bagus, tingkat gerigi pada karet ban masih dalam kondisi yang baik serta layak jalan. Beda halnya jika bannya yang digunakan tidak gondrong, berarti itu menandakan kalau ban itu botak dan sangat berisiko pada jalanan yang licin. Makin Gondrong ban motor trail ini maka makin layak jalan, apalagi ketika ban terjebak pada cerukan atau lubang yang cukup dalam, ‘kegondrongan’ pada karet ban inilah salah satu penyelamat untuk membebaskan motor dari cerukan atau lubang itu. Selain itu yang harus di perhatikan secara khusus adalah tingkat tekanan angin pada ban. Hal ini dapat di atur sendiri oleh di pengendara motor trail ketika sedang mengamati jalur yang akan di lewati untuk offroad.

Sepanjang perjalanan menuju Desa Cisadon di atas mesin kuda trail ini perasaanku campur aduk. Sedikit cemas dan khawatir kalau-kalau aku terjatuh dari motor karena guncangannya yang sangat kencang atau motor tidak dapat di kendalikan karena medannya yang sangat ekstrim. Namun itu hanya ketakutan sesaat, karena aku sudah masuk ke petualangan yang sebenarnya pada offroad ini. Beberapa kali aku teriak histeris menahan goncangan ketika motor trail ini sedang melaju di atas batuan yang besar-besar. Gokilll dan kereen banget rasanya, badan terguncang-guncang hebat tapi kamu masih bisa ketawa ketiwi. Melompati gundukan tanah yang lumayan tinggi seakan motor terasa terbang dan mendarat sukses beberapa meter di depan dengan hentakan yang lumayan keras. Daaammmm!!! Belum lagi ketika kamu di ajak bermanuver di atas motor trail dalam keadaan kecepatan tinggi di jalan berkelok-kelok dengan kontur jalan yang naik turun. Akkkhhhh adrenalin mengeras kawan !!! ahahahaa. 
Kami  baik-baik saja selama perjalanan bahkan menikmati segala adrenalinnya karena orang-orang yang mengendarai motor ini sudah terlatih dan mempunyai keahlian untuk mengendarainya. Terlebih salah satu dari kami yaitu Fadil pernah mengikuti kejuaraan motor cross beberapa waktu lalu yang sekaligus pengendara motor trail yang aku tumpangi. Akkhh tenang yang berubah menjadi teriakan dan tawa hebat hehee.. Alhamdulillah.^_^

Lumayan familiar bagi anak-anak motor trail akan nama Desa Cisadon yang punya jalur cukup bervariasi, mulai dari jalur yang bertanah liat, jalan yang berbatu alami maupun yang sengaja dibuat bebatuan, jalur akar-akaran bahkan sampai menyebrangi sungai. Semua jalur itu akan bertambah ekstrim ketika musim hujan tiba. Namun disitulah adrenalin mereka di tantang.
Sesampainya di Desa Cisadon akan di temui beberapa rumah yang sudah di tempeli atau dipasang bendera-bendera maupun stiker dari komunitas motor trail yang pernah singgah disini. Tidak heran jika sabtu-minggu disini akan sangat ramai dengan suara mesin knalpot dari motor ini. Di sepanjang perjalananpun kita akan berpapasan atau bahkan mengantri untuk melewati medan yang lumayan sulit karena hanya bisa di lalui oleh satu motor, atau bahkan ada yang sedang memperbaiki motornya karena ada gangguan di mesinnya lalu para pengendara motor trail yang lainnya bahu membahu sebisa mereka untuk membantu. Kebersamaan yang sangat terllihat jelas.

Jalur trek motor trail di Desa Cisadon ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penunggang motor trail. Teman sayapun tidak pernah bosan jika harus bolak balik kesini hanya untuk melewati lagi jalur yang sama dan menikmati kesejukan alam Desa Cisadon setelah lelah mengendalikan motornya menuju desa ini.
Terima kasih Tuhan atas cerita yang sudah Kau buatkan untuk aku melalui offroad motor trail ini, terima kasih Maymay sudah ajak aku, terimakasih Fadil yang sudah membonceng aku, terima kasih Duta, terima kasih alam Cisadon, terima kasih untuk semua yang datang dari sekeliling dan berhasil membuat tawa di ujung bibir dan di hati. Aku jadi ketagihan ngetrail lagi ahahaaa…

Sedikit jeprat-jepret ^_^











Offroad Ngetrail Cisadon

Apa yang terlintas di fikiran kalian jika mendengar kata Motor Trail?? Bagi yang sudah tidak asing mungkin akan terkesan biasa saja atau ma...